Dimas Kanjeng (tengah) mendapat pengawalan ketat santrinya karena dikerubungi ribuan orang yang ingin bersalaman.
PROBOLINGGO, MediaSel.com --
Ribuan santri Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi memenuhi padepokan
di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu
(3/2/2013). Mereka mengikuti perayaan Maulid Nabi sekaligus berharap
agar diberi rezeki melimpah.
Tampaknya kedatangan ribuan santri
dari luar kota dan Jawa tersebut tujuan utamanya adalah berharap diberi
rezeki banyak. Pasalnya, Dimas Kanjeng adalah tokoh yang dikenal mampu
mendatangkan banyak uang dengan ilmunya. Sekali beraksi, dia mampu
mendatangkan uang miliaran rupiah dalam beberapa jam dengan tangan
kosong.
Bahkan, dia kerap unjuk gigi dengan membaca mantra dan
mengusap kedua tangannya di belakang punggung, lalu dalam sekejap uang
pecahan ratusan ribu rupiah ribuan lembar berada dalam genggamannya.
Dalam peringatan maulid tersebut, mereka bershalawat dan beristighosah.
Ceramah agama oleh para kiai mewarnai peringatan Maulid tersebut. Dimas Kanjeng sendiri juga tak lupa memberikan tausyiah.
"Saya
dulu orang melarat. Tapi setelah berguru ke Banten dan berusaha keras,
saya bisa seperti sekarang. Yang penting usaha dan perbanyak wirid.
Insya Allah uang akan datang," katanya di hadapan ribuan santrinya.
Santri
Kanjeng Dimas berasal dari berbagai profesi, ada politisi, TNI, polisi
hingga mantan wakil bupati. Usai melantunkan shalawat, ribuan santri
berebut air yang sudah diberi doa oleh Dimas Kanjeng, untuk memberi
keselamatan dan mendapat rezeki melimpah. Mereka juga mengerubungi
Kanjeng Dimas untuk mencium tangannya. Bahkan, banyak yang mengangkat
kopiahnya tinggi agar disemprot minyak wangi oleh Kanjeng agar bisa
punya banyak uang.
"Airnya itu sudah dimantra oleh Kanjeng, Mas.
Parfumnya itu juga diyakini mengundang uang. Sebelum mendatangkan uang,
beliau selalu menyemprotkan minyak wangi itu ke tubuhnya," kata salah
seorang santri yang tak mau menyebutkan namanya.
Kesempatan
bertemu Dimas Kanjeng juga tak disia-siakan para santri. Mereka minta
diusap dan ditiup bagian tubuhnya yang sakit kepada Dimas Kanjeng. Saat
hendak masuk ke rumahnya, Kanjeng juga dikawal puluhan santrinya karena
ribuan orang berusaha mengerubungi tokoh fenomenal itu.
Sumber : Kompas
Editor :
Farid Assifa
Katanya tgl 21 september 2014 ini ada pencairan...?? Mana kok sepi ² aja....!! Yg benar ini gmn ?? Santri yg miskin ini udah habis banyak buat mahar lakok mbleset mulu...kyai kok gitu seh yg bisa dipercaya apanya ???
ReplyDelete